Hati yang lemah

Hati yang lemah

By:  Lieka Syam Sa'at  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
15Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Bagaimana jadinya jika seorang gadis mendapati kisah cintanya mirip dengan cerita fanfiction yang disukainya? Akankah kisahnya benar-benar berakhir bahagia seperti cerita yang dibacanya, ataukah malah memiliki akhir yg berbeda?

View More
Hati yang lemah Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
15 Chapters
1. Awalnya
 AT SMKN 1 (School life)Saa Fera's Pov .......................'Coba gue cek ceritanya, udah update atau belum ya?.'aku segera mengambil Smartphone ku diam-diam dari dalam laci meja, kemudian segera menyentuh layarnya dan mengetik laman Web favoritku di mesin pencari, Fanfiction --Situs internet yang isinya cerita-cerita buatan fans.Setelah mencari cerita yang sebelumnya ku baca -Cerita tentang Sakura dan Sasuke- namun belum selesai karena chapter sebelumnya belum update,akhirnya sekarang udpate juga.Aku memperhatikan Guru MTK ku -- Seorang Bapak-bapak berumur sekitar 40-an dengan perut buncit, kulit yang kecoklatan dengan tahi lalat di keningnya lalu rambutnya berwarna hitam pudar dengan beberapa helai uban, memakai baju seragam guru yang berwarna kuning telur dengan sepatu bersol rendah dan tali
Read more
2.Kemudian
Warning: Kata-kata kasar, tidak untuk ditiru.Kelvin Backmore's pov......................................Sialan! aku sudah tau ini pasti akan terjadi cepat atau lambat, sejak dia ikut bergabung. Namun aku dengan begitu naifnya berfikir kalau dia tidak akan membuat masalah dengan wajah polos dan otak dungunya itu. Benar-benar sialan!.Pintu rumahku tertutup begitu saja seiring aku melangkah kedalamnya tanpa repot-repot mengunci pintu rumah (tidak perlu khawatir pencuri ,kawasan daerah ini aman dari hal itu) . Yah, tidak perlu memberi salam. Karena aku yakin,ibu dan ayahku masih sibuk mencari uang dan akan pulang jam 10 malam nanti dari perusahaan mereka,pembantuku sudah pulang dari sejam yang lalu.Jam di dinding sudah menunjukkan pukul lima sore--Sekolah berakhir pukul 2 siang-- dan aku baru saja selesai bertanding dengan kelas lain di pertand
Read more
3.Lalu
Warning: Typo bertebaran, eyd yang berantakan, dan mature content pada awal cerita, jika tidak suka silahkan di skip saja bagian itu.___________________________________________________Aku tidak pernah membayangkan hal ini terjadi, mungkin kata ini terdengar klise namun bayangan itu muncul begitu saja dalam mimpiku.Laki-laki ini yang bahkan tidak aku ketahui namanya siapa dan wajahnya pun buram-- namun aku merasa sangat mengenalnya.Memenuhiku dengan perasaan bahagia didalam benakku, serasa kupu-kupu berterbangan menyeruak keluar dari dalam perutku, tubuhnya berbagi keringat dengan tubuhku, kemudian bercampur dengan suara desahan yang memenuhi tempat ini.Daun-daun berjatuhan seiring dengan gerakan pinggulnya, pohon apel besar yang kokoh menjadi tempat kami berbagi rasa dan menjadi peka satu sama lain.Tempat ini begitu tenang dan sep
Read more
4.Aah itu
"Baiklah.." Seorang perempuan paruh baya yang berumur sekitar 40-an, sedang mencatat dengan serius pada sebuah buku tulis besar sekitar 30 cm panjangnya yang memang ditujukan untuk mencatat tindak pelanggaran yang telah dilakukan di dalam sekolah ini. Perempuan yang berpakaian dinas dengan rambut disanggul ke atas dan bunga mawar segar yang terselip di bawah sanggulnya itu berbau harum. Membenarkan letak kacamatanya yang melorot sampai ditengah batang hidungnya itu sembari melotot pada kedua anak muda tanggung yang memiliki warna biru, merah dan keungguan pada wajah dan sekujur tubuh mereka, yang sedang duduk di balik mejanya, tepat di depan wajah perempuan itu. Sebuah nama tersemat pada bagian baju diatas dada kirinya 'Hadijah salim s.p.d', tertulis pada pin yang terbuat dari kayu sebesar jari telunjuk dan sepanjang jari jempol. "Sshht"Faber meringis saat menyeka darah yang terdapat di sudut bibirnya yang robek lantaran berkelahi.
Read more
5. Lagi-lagi
_Saa Fera Pov_  Hari ini hari jum'at, " huaahh." aku menguap dengan mulut terbuka lebar. Ini masih pagi, dan aku masih sangat mengantuk.Levi menyentil dahiku keras"aww,.. Apa sih vi?" aku melihat Levi yang antensinya kembali berpusat pada guru yang sedang memberikan ceramah bermanfaat untuk memulai hari sebelum melakukan senam bersama yang memang rutin diadakan setiap jum'at pagi."Cewek, kalau nguap, mulutnya ditutup fer, Gak baik diliat gebetan nanti"  Tukas Levi , Guru yang memberikan ceramah pun turun dari panggung kecil yang terbuat dari semen dan bata yang sudah diamplas dengan cantik berwarna abu-abu itu, kemudian digantikan oleh seorang perempuan paruhbaya yang berumur sekitar 30-an ke atas yang memakai baju training berwarna kuning mentereng. Dia mengkode ke sampingnya pada seorang siswa yang bertugas untuk menyalakan musik."Huaaah" aku kembali menguap lebar didepannya
Read more
6.Selanjutnya
"Wahai kaum adam, ketahuilah! selain hati rapuh kalian yang mudah terkoyak, ingatlah bahwa hati kaum hawa bahkan lebih rapuh lagi dari pada kalian dan jika hati kalian bisa terkoyak hanya karena hembusan angin, hati perempuan dapat terkoyak bahkan sebelum anginnya berhembus, hati kami berada satu langkah dari pada kalian dalam hal mudah untuk tersakiti, sekian! terima kasih atas perhatiannya!" Fera mengakhiri pidato singkat tak bermanfaatnya di depan kelas, dan tanpa ba bi bu dia langsung saja kembali ke tempat duduknya di iringi dengan suara jangkrik yang bergema diseluruh kelas.Teman-teman sekelas dan guru bahasa Indonesianya menatap kearahnya dengan mulut terbuka lebar, seolah tidak percaya bahwa telinga mereka baru saja mendengar pidato singkat, padat dan kurang jelas dari Fera.Levi menggelengkan kepalanya heran menatap Fera, "Apa?" tanya Fera polos. Levi mengurungkan niatnya untuk berkata-kata kasar pada sahabatnya ini dan memilih
Read more
7.Awas Ya Kamu
Jadi setelah insiden dibelakang Lab, kelima orang siswa laki-laki itu pun dihukum menghadap bendera di tengah lapangan sembari memberi hormat.Saat itu matahari berada diatas kepala dan membuat mereka kepanasan setengah mati tentu saja mereka harus melakukan itu hingga selesai jam istirahat usai."Kalian liat tadi siapa cewek yang cepuin kita ke guru?" Tanya Gio penasaran. "ada, aku tau siapa dia "Jawan Kelvin spontan."siapa? aku mau kasih dia pelarajaran" Balas jawab salah satu teman Kelvin dan Gio. Kelvin menatapnya datar dan menjawab. "Gak usah, biar aku aja nanti yang kasih dia pelajaran"disisi lain Levi menceritakan apa yang dialaminya pada Fera. setelah mencermati ceritanya Fera dengan penasaran bertanya."Terus kenapa kamu ngadu soal mereka ke guru Vi?"awalnya Levi terdiam, mencoba mencari alasan mengapa dia harus melaporkan pada guru tentang aksi nakal siswa dia menyuruh Fera unt
Read more
8. Oh hai
   Tidak terasa Ujian Akhir Semester sudah tiba, Fera belajar siang dan malam untuk menghadapi UAS hari ini, dia menyiapkan peralatan ujiannya kedalam tas dan mengendarai sepedanya setelahnya. Mengayuhnya perlahan-lahan sembari mengingat-ingat apa yang dipelajarinya semalaman suntuk.Pagi ini ujiannya ialah matematika di jam pertama dan bahasa indonesia di jam kedua, ugh sungguh menguras otak Fera yang memang tidak menyukai pelajaran matematika apalagi dijam pertama di pagi hari. Bel sekolah belum berbunyi, sepeda Fera sudah memasuki pintu gerbang sekolah dan buk guru dan pak guru yang sedang piket pun berdiri di depan gerbang, Fera turun dari sepedanya dan menyalami guru-guru itu satu-persatu sebelum menaikinya lagi hingga ke tempat parkir. Fera turun dari sepedanya dan menurunkan penompang belakang sepedanya lalu mengunci ban sepeda depannya sambil duduk dan menundukkan kepalanya. Suara motor terdengar di belakang punggungnya dan orang it
Read more
9. Tidak terduga
Fera Pov Ini sepertinya hari keberuntunganku, pertama, aku sebangku dengan gebetanku, kedua, soal matematika yang keluar sangat mudah dan aku mengerti isi soalnya dengan cepat bagaimana tidak aku telah belajar mati-matian untuk ujian ini. sekarang waktunya istirahat dan aku bahkan tidak berani memulai pembicaraan dengannya. sebelumnya dia bertanya namaku dan aku hanya menjawab seadanya lalu bertanya namanya kembali dan pembicaraan kami berhenti disitu. Sangat canggung, oh jantungku yang sangat tidak mau berkompromi sama sekali berdegup dengan kencang ketika aku duduk disampingnya. untung saja aku hafal ayat kursi dan mengulang-ngulangnya didalam hati agar kegugupanku hilang dan aku bisa menjawab soal ujian dengan kondisi tubuh yang normal. tentu saja aku menatap diam-diam padanya saat dia dengan serius menjawab soalnya, raut wajahnya, hidungnya yang mancung bibirnya yang pink dan kulitnya yang putih alisnya juga tebal dan tatapan m
Read more
10. Jurus PDKT tanpa henti
Baru kali ini aku sangat menanti-nantikan Ujian Akhir Semester dengan tidak sabar begini, inginku bertemu dengan gebetanku secepatnya dan menyatakan perasaanku, oh tidak! tidak dulu nanti dia akan menganggap aku freak jika aku mengungkapkan perasaanku secepat ini dan ilfil dan akan menjauhi ku selama-lamanya. TIDAKK !! aku tidak ingin hal itu terjadi.Aku harus mencari cara bagaimana bisa untuk lebih dekat dengannya pokoknya harus. Jadi dengan semangat 45 akan bertemu dengan gebetan besok aku pun belajar dengan senang hati dan menjadi lebih bersemangat. Besoknya dipagi hari, aku menggoreng telur dan memasak nasi goreng kesukaanku dan memasukannya kedalam kotak makan siang. Aku dan Levi memang sering makan siang dengan kotak bekal bersama setelah memasukkannya kedalam tas. Aku bergegas ke sekolah dengan menaiki sepeda.  Bel Pelajaran pertama sudah dimulai, aku sudah duduk di kursi ku dan Faber pun mengambil tempatnya disebelahku.&nbs
Read more
DMCA.com Protection Status