Share

Bab 33

Hazel kebetulan bertatapan dengannya saat mendongak. Seketika, senyuman langsung meluap dari dasar matanya. "Om sudah pulang? Kenapa pulang kerja secepat ini?"

"Hmm." Sergio berjalan ke depan Hazel, sudut bibirnya sedikit terlihat mengait. "Hari ini kantor nggak sibuk, jadi aku pulang lebih awal."

"Apa Om haus? Akan aku ambilkan segelas air."

Hazel berdiri dari sofa dan bersiap untuk berjalan ke arah dapur.

Namun baru dua langkah, pergelangan tangannya dipegang oleh sebuah telapak tangan yang lebar dan hangat. "Nggak. Aku nggak haus."

Hazel merasa pergelangan tangannya seperti tersiram air panas, jadi dia langsung menarik tangannya. Setelah itu, rona merah mulai menjalar di wajahnya.

Merasa cengkeraman tangannya kosong, Sergio kembali menarik tangannya dengan penuh penyesalan. Lalu, dia melirik dengan curiga ke arah meja kopi yang berantakan.

"Apa yang kalian lakukan?"

Adam segera menjelaskan, "Tuan, saya sudah mencetak semua informasi yang Tuan minta untuk diselidiki. Semuanya ada di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status