Share

Selamat Pagi Cantik

Janu menatap wajah cantik yang masih terlelap di sampingnya. Semalam dia begitu bersemangat hingga membuat Nadine kelelahan. Lelaki itu sudah memesan kamar hotel selama tiga hari agar mereka lebih leluasa berduaan. Setelahnya, terserah Nadine mau tinggal di mana. Di rumah orang tuanya sendiri atau di tempat mertua.

Sebagian tabungannya habis untuk biaya pernikahan. Lelaki itu berencana ingin membuka praktik malam, sehingga memerlukan banyak dana untuk mempersiapkannya. Janu tak tahu jika papanya sudah menyediakan satu rumah untuk mereka.

"Bangun dong, Cantik. Udah jadi istri kok malas," goda Janu sembari mencubit pipi Nadine. Laki-laki itu tergelak ketika melihat sang istri menggeliat dan menepis tangannya.

"Ndin masih ngantuk. Jangan ganggu," ucap Nadine yang masih setengah sadar dengan mata terpejam.

Tawa Janu menggema di kamar. Itu membuat Nadine terbangun dan mengucek matanya.

"Astagfirullah," ucap Nadine kaget ketika melihat kondisi mereka.

"Kamu kenapa?" tanya Janu heran.

"Kita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status