Share

Bab 26 Niat yang Diurungkan

"Aku tidak bisa kesana. Ada banyak pekerjaan. Walaupun libur sekolah, aku masih sibuk."

"Yah, sudah. Biar aku sendirian saja."

"Kau yakin?"

Mas Hakim akhirnya memberitahukan kepada ibunya. Ia menyampaikan keinginanku untuk pulang. Jelas mertuaku tak setuju. Terlebih lagi aku ingin pulang sendirian.

"Jangan dulu, Hakim. Pulang sendirian juga nanti di jalan gak baik. Dia itu bukan asli sini!" Ujar Ibu Mertuaku.

"Mau bagaimana lagi, Bu? Dia sendiri yang mau pulang."

"Kasih tahu Tazkiyah. Jangan pulang sendirian. Pulang bareng kamu juga gak bisa. Kamu mau kerja kan?"

"Ya. Aku sudah bilang begitu. Tapi dia tetap kekeh ingin pulang sendiri."

"Biar nanti Ibu yang ngomong ke dia."

Besoknya aku memang diajak mertuaku bicara. Ia bicara banyak padaku. Termasuk menyinggung rencana kepulanganku.

"Kamu mau pulang ke Sulawesi?"

"Rencananya iya, Bu."

"Disini saja. Disini rame, banyak keluarga. Tempatmu sepi kan? Hanya ada ibu dan ayahmu."

"Iya, Bu."

"Disini saja. Hakim juga sibuk bekerja. Kasihan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status