Share

Bab 27 Mas Hakim Curiga

"Mas!"

"Apa lagi?"

"Kamu kok langsung sensitif gitu jawabnya? Aku mau tanya, kamu tadi janji besok maraton kan?"

"Ya. Aku lupa."

"Baru sebentar kok lupa, Mas? Besok gimana?"

"Ibuku minta diantar ke rumah mbak Namira besok. Bagaimana kalau lusa saja maratonnya?"

"Kamu ini."

Aku langsung pergi meninggalkannya. Teramat kecewa sekali. Aku tidak menyalahkan mertuaku. Ia juga tak tahu besok akan maraton. Aku pasrah, tak mungkin marah. Namun Mas Hakim bisa segitunya melupakanku. Apa aku tak ada dalam pikirannya lagi?

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Tiba-tiba Zaky meneleponku. Di tengah aku yang sedang sedih.

"Ada apa Zaky?"

"Aku sekarang ada di Jakarta."

"Kamu gak kerja?"

"Sedang libur, kusempatkan ke tempat temanku. Sekalian aku ingin bertemu denganmu. Bagaimana kabarmu?"

"Alhamdulillah baik, Zaky."

"Kalau boleh, aku mampir ke rumahmu. Ada suamimu kan disana? Sekalian kenalkan aku dengannya."

"Aku di rumah mertuaku. Kalau kau tak sungkan mainlah. Kadang suamiku ada di rumah. Kalau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status