Share

Bab 35 Pengakuan

Mas Hakim terlihat salah tingkah. Aku curiga dengan yang ia pendam. Kemarin dia mengajak murid privatnya tanpa sepengetahuanku. Namun, aku coba berpikir positif. Bisa saja ia benar. Namun mas Hakim sudah sering mengelak. semoga saja kali ini benar.

Hari ini aku di rumah sendiri. Sebenarnya kecewa harus berhenti kerja. Tapi aku lebih takut bila tak mampu. Aku kadang merasa bodoh dan menyalahkan diriku sendiri. Namun aku heran, aku bekerja laksana medis. Melainkan bukan sebagai admin. Supaya tak merasa kesepian, kucoba keluar rumah. Aku menyapu halaman. Hari juga menjelang sore. Setiap ada orang atau tetangga yang lewat kusapa. Saat itu, ada bu Desma. Ia tampak memperhatikanku. Kurasa ia hendak mengajakku ngobrol. Aku tersenyum padanya, lalu kutegur ia.

"Bu. Darimana?"

"Gak, biasa jalan sekitar sini saja. Tadi juga sekalian mampir ke rumah bu Iyan. Banyak sampah daunnya ya?"

"Iya, Bu. Daripada tak ada kegiatan, lebih baik disapu. Jadi bersih, enak lihatnya."

"Ya. Kemarin gak kelihatan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status