Share

Bab 41 Talak

Aku seperti kayu yang rapuh. Tak kokoh lagi untuk mencintainya. Mas Hakim selalu memberi tekanan batin. Batinku terasa hancur. Sangat tak berperasaan sekali dia. Walaupun sejujurnya harapanku luas padanya. Tapi ia mematahkan keinginanku untuk bertahan.

Prang!

Mas Hakim sangat kesal. Ia memecahkan gelas di atas meja. Aku heran, dia cemburu buta padaku? Sementara ia sesuka hatinya membuatku cemburu. Ia bertindak lebih buruk dari yang kubayangkan. Setiap bertemu, ia berubah sikap. Semarah itu dia. Tuhan, selama ini aku bersabar. Bahkan, harga diriku sebagai istri ia runtuhkan.

"Mas, kamu kenapa?" Tanyaku.

"Tanyakan sendiri pada dirimu sendiri! Dasar kamu tak menghargai suami. Pantas saja kau betah kerja disana!"

"Astaghfirullah. Mas, jangan berprasangka buruk dulu padaku!"

Mas Hakim pergi berlalu. Ia membanting pintu. Aku sangat terluka dengan sikapnya. Ia mudah sekali cemburu dan marah padaku. Saat Zaky kemari pun, ia melakukan hal yang sama.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Ada a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status