Share

Bab 37 Kecurigaanku

Pulang kerja aku kembali melakukan kewajiban istri. Aku menyiapkan makan malam untuk mas Hakim. Kubuatkan ia air teh hangat. Saat ia istirahat, kupijat ia yang kelelahan. Dalam benakku, teramat menyayanginya. Kutatap kedua bola matanya yang bening. Tak ingin rasanya ia menyakitiku lagi. Apalagi melihat hal yang tak mengenakkan. Aku tak ingin ada yang mengganggu keharmonisan rumah tangga kami.

"Sudah, Mas."

"Terima kasih."

"Ya."

"Bagaimana tempat kerjamu sekarang?"

"Alhamdulillah baik."

"Aku tak mau kamu seperti kemarin. Tiba-tiba saja berhenti kerja."

"Ya, Mas."

"Kamu tahu kan akibatnya kalau kamu ingkar?"

"Iya."

"Aku takkan mengizinkan lagi kamu bekerja. Percuma kalau kamu berhenti terus. Hanya membuang waktu saja."

Aku mengangguk, raut wajahku langsung murung. Sebisa mungkin aku bisa bertahan disini. Aku sudah berusaha yang terbaik. Termasuk banyak mengenal rekan kerja disana.

Malam itu, mas Hakim telah tertidur lelap. Ia tampak lelah sekali. Kuselimuti badannya agar tak kedinginan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status