Share

Chapter 47

Haris masih setia duduk di ruang tamu rumah Tian. Biasanya jika sudah jam sepuluh malam, ia tak akan berkeliaran lagi dan menetap di kediamannya.

Sebenarnya ia di sini hanya sampai Tian tiba. Pria itu sudah di perjalanan dan tentu saja masih di pesawat.

Haris melirik Naura yang duduk di kursi meja makan. Entah kapan gadis itu akan pulang.

Haris berdiri dari duduknya dan berjalan menuju dapur. Ia membuka lemari pendingin dan mengeluarkan sekaleng jus dari dalam sana dan menyerahkannya pada Naura, "Kau tak ingin pulang?" Tanya Haris santai.

"Kau mengusirku?"

"Anggap saja begitu."

"Ck! Aku tak berani pulang. Aku pulang malam ini, belum tentu besok nyawaku masih di badan." Ucapnya membuat Haris seketika meringis. Menurutnya Naura terlalu lebai menanggapi masalah ini. "Kau sendiri? Kenapa masih di sini?"

"Kau lihat pondokan kecil di sudut rumah ini? Itu tempat tinggalku. Aku tinggal keluar dari sini dan melangkah ke sana, masuk ke kamarku dan tidur. Apa yang harus aku cemaskan?"

"Pondoka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status