Share

Bab 33

Part 33

POV IBU

"Aku kok kepikiran Andra, ya, Pak? Gimana nasib cucu kita? Jadi kengen sama Zaki. Juga gimana nasib mantu kita," ucapku kepada suamiku.

"Sudahlah, Bu. Andra sudah besar. Tak perlu terlalu di pikirkan. Lagian ini memang sudah jalan yang dia pilih. Bermain-main dengan Bank, ternyata dia tak sanggup. Ya, seperti ini kejadiannya," balas lelaki yang sudah puluhan tahun mendampingiku.

Tak puas hati ini dengan jawaban Bapak. Ingin berkata kasar rasanya. Tapi, masih aku menahan amarah. Karena lelah jika berakhir dengan pertengkaran.

"Pak! Kok, kamu nampaknya tak peduli dengan anak sulung kita?! Andra lagi terpuruk, dia lagi kesusahan," sungutku. Kulihat lelaki yang sudah paruh baya itu, mematikan rokoknya di dalam asbak. Kemudian menatapku tajam.

"Yang tak peduli siapa? Selama dia berada di jalan yang lurus, Bapak selalu peduli dengan anak-anak. Tapi, kali ini Andra telah melenceng, berurusan dengan Bank sampai semua kesita. Sakit ... hati Bapak, Bu!" balas lelaki yang sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status