Share

Bab 47

Part 47

Rasanya ingin sekali berteriak sekencang-kencangnya. Karena kakak kandungku sendiri seolah tak peduli dengan kondisiku sekarang. Yang mana dia malah pamer kalau sedang renovasi rumah.

Apa laaah maksud Mbak Dina itu? Seolah dia sedang menertawakan hidupku. Dia menang sekarang. Bisa renovasi rumah. Padahal dulu rumahnya sangat jelek. Masih bagus rumah lamaku.

Tapi, suami Mbak Dina pintar juga cari uang. Nyatanya bisa renovasi rumah. Astaga ... aku semakin merasa salah pilih suami.

Ah, aku jadi rindu rumah lamaku. Apakah jadi Bank itu mengambil rumahku? Rasanya tak ikhlas. Sungguh tak ikhlas. Rumah itu, rumah yang aku banggakan ke semua saudaraku.

"Gimana Zaki, enak tadi makannya?" terdengar suara Mas Andra. Dia sedang bertanya kepada anaknya.

"Enak, Yah. Besok kita makan itu lagi, ya!" jawab Zaki.

Sialan! Mereka beneran makan enak ternyata. Dan mereka tak ingat aku? Jadi penasaran, Mas Andra membawakan aku makanan enak itu apa nggak.

"Siap, Bos! Ketagihan, ya!" balas Mas Andra.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status