Share

Bab 48

Part 48

POV ANDRA

Semenjak Adista menelpon kala itu, semakin membuatku tak peduli dengan keadaan Niken sekarang.

Lagian, Niken memang tak bisa di kasihani. Dia selalu menyebalkan jika diajak ngomong baik-baik. Tapi, saat aku cuek, dia marah. Seolah tak mau di cuekin.

Zaki juga semakin lengket denganku. Kemana pun aku pergi dia selalu ikut. Bahkan saat muat pasir pun dia juga ikut.

Biarlah, aku juga tak tahu bagaimana pastinya perasaan Zaki. Jika dia merasa nyaman denganku, kemanapun aku pergi, akan selalu aku bawa.

Zaki seolah enggan di rumah, jika hanya berdua dengan mamanya. Karena Niken sendiri juga kelewatan. Sedikit saja Zaki buat salah, dan tak sesuai apa keinginannya, dia langsung marah. Ucapannya terdengar sangat kasar. Membuat Zaki tentunya sakit hati, hingga menangis.

Tapi, walau bagaimanapun kondisi Niken, aku tetap merawatnya. Tetap membelikan makan dan yang lainnya. Tak mungkin aku membiarkannya begitu saja. Apalagi aku tahu, dia susah untuk berjalan.

Ya, karena badanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status