Share

BERMAIN KARTU

Habis maghrib Kang Saep berniat mendatangi rumah Pak Amir. Dia ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi kemarin malam. Sebagai orang tua yang seumuran dengan Pak Amir, Kang Saep maklum dengan perasaan Pak Amir yang dituduh oleh warga. Makanya dia bermaksud untuk menyambanginya malam ini.

Menyusuri jalan setapak yang redup karena bulan belum muncul. Kang Saep berjalan sambil menyesap rokok dari daun kawung. Daun aren muda yang dijemur, kemudian dipotong-potong pendek buat pembungkus tembakau.

"Mau ke mana, Kang?" Seorang warga yang kebetulan bertemu menyapa.

"Mau ka payun (ke depan), Jang ," jawab Pak Amir. Kebiasaan orang Sunda apabila ditanya orang, mereka akan sebut ke depan, tanpa merinci ke mana tujuan.

Kang Saep mengetuk rumah Pak Amir yang tampak sepi, tapi pelita yang menyala menandakan pemilik rumah ada. Kang Saep memasuki rumah setelah Pak Amir membukakan pintu.

"Tumben nih, ada angin apa, Kang?" tanya Pak Amir basa basi sambil mempersi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status