Share

Bab 20

Hari sudah gelap, badanku sudah lemas rasanya tubuh ini tak bertulang. Seharian aku mutar-mutar mencari Melody. Beberapa orang di dekat kampus Melody dulu, yang kuperlihatkan foto istriku itu, sama sekali tak mengenalnya. Aku memutuskan ke rumah Mama badanku sungguh tak nyaman aku takut tinggal sendirian. Jika nanti mati, siapa yang akan tau.

Mobilku sampai dihalaman rumah Mama. Pintu langsung terbuka. Mama dan Mbak Widya menatap ke arahku. Baru saja aku turun dari mobil. Pandanganku tiba-tiba saja berputar. Badan terasa berat, aku terhempas ke tanah. Hanya samar-samar suara Mama dan Mbak Widya memanggil-manggil namaku cemas.

***

"Alhamdulillah, kamu sudah sadar, Ndra." suara Mama menyambut kesadaranku.

"Ini dimana, Ma?"

"Rumah sakit, Ndra. Kamu pingsan kemarin. Kamu ini gimana toh, Ndra. Seharian mesti ga makan?" sungut Mama.

"Mencari istri ya harus mikirin kesehatan juga, Ndra. Kalau kamu begini gimana mau mencari Melody! pikir kesehatan kamu!" potong Mbak Widya yang mendekat ke bib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status