Share

Bab 22B

Fikar mencibir gak sangka dengan pemikiran dangkal keluarga mantan suami Mbaknya. Mereka benar-benar gila harta dan hanya mementingkan harta semata.

"Sadar, Bu. Bahkan Mbak ku juga nggak dinafkahi secara layak oleh suaminya. Disuruh makan mie instan. Harusnya Ibu sadar diri dan malu mengakui kalau ini adalah milik Ibu. Ini adalah usaha dan kerja keras Mbak ku setelah bercerai dari suaminya, Arman!"

Mereka terdiam. Ibu tahu betul kalau memang Cahaya tidak diberikan nafkah secara layak oleh Arman. Tapi bagaimana mungkin dia bisa punya toko seperti ini. Apalagi mereka sering belanja di toko ini. Cahaya benar-benar pintar membodohi mereka.

"Maaf sebelumnya apa yang kalian inginkan datang ke sini?" tanya Cahaya.

Mereka menatap lekat perempuan yang datang di depan mereka itu wajahnya familiar.

"Ayu …" kata Ibu.

"Saya bukan Ayu."

Cahaya membuka kacamatanya untuk memperlihatkan wajahnya di depan mereka. Mereka tersentak kaget ketika menatap lekat-lekat wanita di depannya. Cahaya dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Darmawati Koto
lanjuut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status