Share

33. POV Danar, Fakta Baru

POV Danar

Aku meninggalkan zona dag dig dug saat mendengar ketukan, Pak Surya berdiri di depan pintu utama dengan menenteng ransel, entah dari mana beliau tahu alamat rumahku.

Setelah mempersilakan masuk dan duduk, lelaki berpakaian rapi itu mencegah saat aku hendak memanggil Hauroh.

"Aku mewakili ibu Rita atas semua yang terjadi. Beliau hanya menginginkan putrinya aman sebelum pergi." Pak Surya menatapku bersalah.

"Anda berhak tak ingin melanjutkan pernikahan ini, kami sangat mengerti posisi Mas Danar." Aku mengernyit mencerna kalimat lelaki umur jelang setengah abad itu.

"Selain yang Mas lihat tadi di rumah duka, Hauroh masih berstatus anak sekolah, besok simulasi pra ujian nasional," Lanjut Pak Surya sebelum aku berkata apa-apa, lantas memperlihatkan nama dan alamat sebuah pondok pesantren di ponselnya.

"Sebelum terlambat, Mas Danar bisa berhenti. Toh, ibu Rita sudah tak ada, kuyakin Hauroh juga pasti mendukung," urai Pak Surya lagi sambil menepuk pundakku yang masih belum bisa ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status