Share

Jiwa Iblis

Bai Jia merasakan ada sesuatu yang menyentuh punggungnya. Dia reflek berbalik dan mendapati seseorang menyerangnya dengan pedang. 

Tidak, itu bukan orang. Itu … patung batu yang hidup. 

Belum sampai Bai Jia mencerna dan meyakini apa yang dia lihat, patung itu sudah lebih dulu menyerangnya. Bahkan, kini sudah tidak hanya satu, melainkan patung-patung lainnya yang ada di gua itu satu per satu mulai hidup dan ikut menyerangnya.

“Apa-apaan ini?” batin Bai Jia.

Mustahil patung bisa bergerak seperti layaknya manusia. Namun, kenyataan bahwa saat ini Bai Jia tengah berusaha menghindari serangan patung-patung tersebut tidak dapat ditepis.

Bai Jia yang tidak memiliki tenaga dalam memang membuatnya tidak bisa belajar jurus seperti saudara-saudara seperguruannya. Namun, jika hanya teknik dasar mempertahankan diri, dia masih mampu melakukannya.

TING! ... TING!

Denting pedang yang bertemu dengan bebatuan gua terdengar nyaring dan menggema. Cukup lama Bai Jia hanya lari dan menghindar, kini tenaganya mulai habis. 

“Aku sudah lelah, aku tidak bisa terus menghindar.”

Bai Jia terus berusaha mencari celah untuk bisa keluar dari aula gua itu. Namun, yang dia dapatkan justru sayatan pedang pada lengannya.

“Argh!” teriak Bai Jia.

Lengan yang mengucurkan darah dan rasa sakit yang dirasakan membuat Bai Jia hilang konsentrasi. Di depan matanya kini terdapat ujung pedang. 

Bai Jia kaget–”Ah!” 

Bai Jia menarik kepalanya ke belakang hingga membuat tubuhnya tidak seimbang dan jatuh. Belum sempat ia bangkit kembali, Bai Jia sudah harus menghindari serangan para patung hidup.

Tidak ada jalan lain untuk melarikan diri selain mengesot menaiki anak tangga menuju altar. Patung-patung itu terus mengejar Bai Jia hingga dia sampai di atas altar. 

Bai Jia berhenti ketika punggungnya sudah menabrak patung tempat pedang bercahaya tadi tertancap. Keadaan yang mendesak pada akhirnya membuat Bai Jia memperoleh keberanian untuk menarik pedang tersebut. Meskipun tahu dirinya tidak bisa menggunakan jurus pedang, tapi ia pikir tidak ada salahya jika dicoba.

“Hiya ...!”—Bai Jia menarik pedang itu sekuat tenaga.

TING!

Kini deru pedang dengan pedang yang menggema di dalam gua tersebut. Bai Jia berhasil menarik pedang tadi dan menghalau serangan patung yang menyasarnya.

Cahaya yang lebih menyilaukan daripada sebelumnya memancar dari pedang yang Bai Jia pegang. Semua patung yang ada di dalam gua itu pun tiba-tiba diam tidak bergerak dan hancur.  

Bersamaan dengan itu, Bai Jia merasakan sengatan listrik yang menjalar ke tangan dan sekujur tubuhnya. Teriakannya semakin menjadi seiring dengan rasa panas yang menyengat. Rasanya seperti tubuhnya sedang dibakar api yang berkobar, sangat panas. 

Di tengah kejadian aneh yang menyiksanya itu, Bai Jia mendadak mengalami perjalanan spiritual. Jiwanya kembali ke masa lalu, ke tempat-tempat yang pernah menjadi saksi sejarah hidupnya.

Api, saat ini Bai Jia berdiri di tengah-tengah aula yang sedang dilahap api. Terdengar suara teriakan pilu seorang perempuan yang menggema di aula itu. Namun, Bai Jia tidak tahu dari mana sudara itu berasal. 

Bai Jia menutup kedua telinganya dengan tangan yang gemetar. Air matanya jatuh merasakan kesedihan yang tiba-tiba menguasai hatinya itu. 

Ketika mata Bai Jia tertutup, tiba-tiba ia mendengar suara berat seorang laki-laki. “Yan Jiang, putraku, kau harus hidup untuk membalaskan dendam kami!”

Terkejut dan penasaran, Bai Jia pun membuka matanya. Namun, kini dia sudah tidak lagi berada di aula penuh api itu.

Saat ini Bai Jia sudah berada di sebuah hutan gelap dan berkabut. Tidak lama kemudian kabut tersibak dan menampakkan dua orang–laki-laki dan perempuan–berpakaian serba putih. Bai Jia familiar dengan dua sosok tersebut.

“G-g-gu-ru Ketua?”

Meskipun hanya pernah melihat lukisan wajahnya, tapi Bai Jia yakin bahwa yang saat ini dia lihat ialah ketua dan wakil ketua Perguruan Lotus Putih. Mereka adalah orang tua Yu Er yang selama ini disebut meninggal karena Bai Jia.

Tidak ada suara yang keluar di antara mereka. Bai Jia masih sangat terkejut.

“Hiya!”

Terdengar suara kuda meringkik di kejauhan. Perlahan kabut kembali menebal dan menutup pandangan Bai Jia dari dua sosok yang amat terhormat itu.

“Ketua!” panggil Bai Jia. Namun, kini Bai Jia sudah kembali berganti tempat.

Saat ini Bai Jia berada di … entahlah, dia tidak tahu. Hanya ruang terbuka yang sangat luas dengan langit berwarna merah jambu dan awan putih.

“Sekarang aku di mana?” 

“Bai Jia!”

Suara itu, Bai Jia mengenalinya. Dia berbalik–”Kakek Guru!”

“Hahaha!” 

Tawa khas kakek tua itu selalu bisa menanangkan hati Bai Jia. “Di mana ini, Kakek?”

“Hanya suatu tempat,” jawab sang kakek guru, Tao Jin. “Kembalilah, Bai Jia! sudah waktunya menerima takdir barumu!”

Setelah mendapat perintah itu Bai Jia kembali merasakan sengatan listrik yang menjalari tubuhnya. Badannya kembali panas dan kesadarannya membawanya kembali ke tempat di mana dia berada, yaitu gua tadi. 

Teriakan Bai Jia rupanya membuat gempa di sekitarnya. Gua itu bergetar dan mulai runtuh.

Bai Jia mengarahkan pedang yang dipegangnya ke atas seolah berusaha untuk menghujam langit. Hal tersebut menyebabkan sebuah retakan pada atap gua dan membuatnya terbelah hingga memperlihatkan langit malam di luar sana. 

Bai Jia melompat keluar dari gua melalui celah itu. Tubuhnya yang kini terasa sangat ringan membuat Bai Jia dapat melayang di udara. 

Energi yang selama ini tersegel di dalam tubuh Bai Jia akhirnya terlepas dan ikut memunculkan kembali jiwa iblisnya. Luka menganga di lengan kiri Bai Jia yang mengeluarkan darah merah kini menghitam berikut dengan urat-uratnya. 

Bai Jia yang lemah sudah tidak ada lagi. Kini, yang ada ialah Bai Jia si keturunan iblis yang memiliki pusaka suci legendaris di tangannya.

“Aku butuh penjelasan.” 

Bai Jia berjalan menuju Perguruan Lotus Putih. Dia berharap kakek gurunya bisa memberinya pencerahan. Namun, sesampainya di sana Bai Jai mendapati sesuatu yang mengejutkan. Perguruan yang selama kurang labih delapan belas tahun ia tinggali itu, kini tengah diserang iblis-iblis Diyu.

“Tidak! ... kakek, Yue Er.”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status