Share

Bab 199: Cinta Yang Tersirat

Bab 199: Cinta Yang Tersirat

**

Masih cukup pagi. Baru terang tanah. Matahari bahkan belum menampakkan wajahnya di bentang cakrawala sana. Hanya sinarnya saja yang sudah menyaput langit dengan rona-rona jingga nan keemasan.

Seorang lelaki berjaket kumal mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang. Di bagian belakang jok motornya itu tergantung sebuah keranjang besar terbuat dari anyaman bambu berisi aneka macam sayuran.

Penampilannya seperti kebanyakan orang yang baru pulang dari pasar pagi Arengka, berbelanja kebutuhan dapur sebanyak yang ia bisa bawa, untuk kemudian ia jual di warungnya sendiri di rumah.

Ia mengurangi laju motornya ketika sampai di jalan Kartama. Mungkin ada yang sedang ia cari, atau mungkin ada niat di hati untuk menyinggahi suatu tempat, ia pun menolehkan kepalanya kanan dan kiri.

Hingga tak lama kemudian, ia sampai di sebuah persimpangan yang tergolong sedang, tidak kecil namun juga tidak besar.

Di pangka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status