Share

20

Bia dipersilahkan masuk oleh Danu. Sedang pria hesar dan tinggi itu menundukkan kepala di ambang pintu pada si Bimantara bungsu kemudian menutup kembali pintu ruangan. Si gadis biasa masuk ke dalam sembari menggendong Bian. Melihat Adrian dalam balutan pakaian rapi dan duduk di balik meja–walau sudah beberapa kali melihat penampilan si laki-laki muda yang rapi, gagah dan tampan–pertama kali Bia melihat Adrian bekerja.

“Sebentar lagi aku selesai, tunggu di sana.” Adrian menunjuk deretan sofa yang ada di sisi kanan ruangan, merapat ke dinding.

Tanpa menyahut kata, cuma anggukan, si pengasuh berjalan ke arah yang ditunjuk oleh Adrian. Menempati salah satu sofa panjang lalu menurunkan Bian. Si bayi langsung sigap bergerak agar dapat melihat sekitar. Ah, Bian mahir sekali berguling-guling. Si bayi juga sudah mulai belajar duduk.

Bian tertawa, mulutnya terbuka lebar, wajahnya gembira. Sepertinya sangat senang karena di bawa ke tempat baru. “Mam! Mam! Mam! Ah! Aaa!” serunya sambil menepuk-ne
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status