Share

Bagian 64: Maaf

Meskipun hati masih terluka akibat tidak diizinkan tetap bekerja dengan Eka, Surtini tetap datang ke rumah sakit. Dia ingin mengisi waktu yang tersisa dengan kenangan manis. Rukmini ikut serta dengan tatapan tajam seperti akan memancarkan sinar laser. Sementara Hastuti sudah pulang ke rumah karena besok harus masuk kerja.

Surtini membuka pintu kamar rawat inap dengaan hati berdebar. Rasa rindu meluap, bercampur dengan kecemasan. Jantungnya seakan berhenti saat melangkah masuk. Sosok tertutup kain putih di atas ranjang besi membuat lututnya lemas. Dia mengepalkan tangan untk menguatkan hati, lalu mendekat dengan setengah berlari.

"Non! Non Eka!" jerit Surtini.

Tubuhnya sudah tak kuat menahan beban kesedihan, terduduk lemas di lantai. Dia mulai menggerung seperti anak kecil. Rukmini yang masuk belakangan melongo melihat tingkah Surtini. Wanita itu tentu bertanya-tanya kenapa anaknya menangis di depan ranjang rawat inap tanpa pasien.

Namun, belum sempat Rukm

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status