Share

Bab 86. Ternyata Hadiri Undangan

"Peluk siapa tadi pagi," ucapnya dengan manja.

"Hahaha … Reca maksudnya? Dia kan adik Capa, Sayang," tawa Fariz.

"Katanya cuma cinta sama Cama." Kata-kata yang tak perlu ia katakan pun keluar.

"Aduh, masa masih jeles terus sampai sekarang. Ya cintanya beda dong, kalau yang model begini yang cuma sama Cama. Sekarang Capa tanya deh, apa kamu tidak menyayangi kak Rifki?" tanya Fariz.

"Ya sayanglah," jawab Salma mulai terlihat seperti orang yang bertaubat.

"Hahaha … wajah kamu biasa aja. Gak usah seperti wajah-wajah mau bertaubat. Udah sembuh kan jelesnya?" Fariz malah tertawa melihat Salma seperti itu.

***

Salma bareng bersama Fariz untuk berangkat kuliah. Ia sama sekali tetap seperti dulu. Prinsipnya, tidak mau diantar jemput sopir kalau memang keadaan tidak darurat.

"Bye Cama, semangat kuliahnya," ucap Fariz seraya melambaikan tangan.

Salma membalas dengan hal yang serupa. Tapi, begitu Fariz pergi, Clarissa dan dua kawannya menghampiri Salma. Ia ingin menghindar saja, tapi Clar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status