Share

Bab 87. Menyengat Panas

"Alhamdulillah, kami baik," jawab Salma.

"Tentu, kita berbeda dong, Pak. Bisa kayak cacing digoreng kalau satu fakultas, apalagi satu jurusan," jawab Freya.

Salma memanggil Freya. Pak Dorsin yang merupakan dosen tersebut juga belum paham dengan pernyataan Freya. Salma tidak ingin untuk saat itu, ada yang tahu akan keadaan tersebut.

"Maksudnya begini Pak. Otak kita itu jalannya beda bidang, jadi kalau disatuin ya gak nyambung. Kami ambil di jurusan dakwah, Pak," jelas Salma.

"Oo begitu. Terus, kenapa terdengar ribut tadi?" tanya Dorsin.

"Biasa Pak, mulut-mulut wanita. Kita pengakraban," jawab Clarissa.

***

Sepulang dari kampus, wajah Salma ditekuk tanpa senyum sedikit pun. Fariz heran melihatnya. Seharusnya di hari aktifnya kuliah dia bahagia.

Karena itu sudah impian dia dari dulu. Tapi sekarang wajah tidak sesuai ekspetasinya Fariz. Sebelum melanjutkan mobil untuk jalan, ia ingin tahu dulu apa yang membuat istrinya itu terlihat merajuk akut lagi.

"Kenapa ditekuk? Enak kan kuli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status