Share

Di manakah Surga?

Di dekat Cia, Devan dan Cecil saling melempar ledekan. Ketiganya tertawa lepas bak tak ada beban. Setelah melihat apa yang dialami Cia, Cecil merasa lebih bersyukur sekarang. Ternyata masih banyak orang yang masalahnya lebih besar.

Cecil memanggil Cia. "Cia, sini deketan sama Kak Cecil. Kak Devan bau, belum mandi."

Wajah Devan ditekuk masam. Tidak terima mendapat ledekan, Devan bangkit. Sengaja menghampiri Cecil, dan memiting perempuan itu di dalam ketiaknya. "Nih, Cium."

Cecil meronta-ronta. Cia yang di dekatnya hanya tertawa cekikikan melihat ulah Cecil dan Devan. "Cia, tolongin Kakak. Kak Devan bau ketek."

Setelah puas memberi pelajaran pada Cecil, barulah Devan melepasnya. Devan menatap Cecil tajam, lalu beralih menatap Cia. "Cia mau digituin juga?" Devan mengedipkan satu matanya.

Cecil yang terlepas, akhirnya bernapas lega. "Jangan mau, keteknya bau, Cia."

Dengan malas, Devan memutar bola mata. Dia tidak segan-segan memberi pelajaran pada Cecil. Devan kemudian merangkul gadis it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status