Share

Pembahasan Yang Setimpal

Tidak ingin menjadi fitnah, Zaki pun menjelaskan. Dia melepas pelukannya pada Cecil kemudian tersenyum ramah pada ibu-ibu yang asal tebak tadi. "Hehehe. Terima kasih atas pujiannya, Ibu. Tapi perempuan ini, bukan istri saya. Dia -- adik saya."

Zaki tidak salah bukan? Cecil memang sudah dianggapnya adik. Meski ingin mengharapkan lebih, tapi sepertinya tidak mungkin.

Cecil pun ikut memberikan senyumnya. Dia tampak salah tingkah.

"Eh, maaf, maaf. Saya pikir, suaminya. Habisnya kalian romantis sekali, jadi bikin saya iri." Ibu itu jadi tidak enak.

Cecil meringis dibuatnya. Zaki sih, pakai acara merangkulnya. Jadi salah paham, 'kan? "Tidak apa, Bu. Abang saya ini memang jahil. Mohon dimaklumi."

Gerakan Bibir Zaki seolah ingin menggaungkan kalimat protes. Tapi urung setelah mendapat cubitan kecil di pinggangnya. Siapa lagi pelakunya? Tentu saja Cecilia. "Aww, sakit," bisik Zaki sambil merintih kesal.

Tidak dihiraukan, Cecil pun pamit dari sana. Menarik tangan Zaki untuk segera mengikutinya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status