Share

Selamat Tinggal Dunia

Sedikit demi sedikit, gunting dengan Permukaan tajam itu mulai menggores nadi Cecilia. Menimbulkan bekas kemerahan di tangan mulusnya.

Cecilia mulai memejamkan mata, dia tak sanggup jika melihat darah yang nantinya akan mengalir deras dari titik kehidupannya.

"Maaf, Ibu," monolognya dengan lirih dan parau.

Tiba-tiba saja, pintu diketuk dengan lembut. Cecil terhenyak gelagapan. Buru-buru gadis itu membuang guntingnya dan menarik sweeter dari gantungan lalu memakainya untuk menyembunyikan bekas kemerahan di tangannya.

Gadis itu bergerak gelisah, seiring dengan ketukan yang semakin keras. Dia yakin jika itu adalah Utari.

"Cecil, buka Nak. Ada yang mau Mama bicarakan!" teriak Utari dari luar Karena tak kunjung mendapat sambutan dari Cecilia.

"Sebentar, Ma," sahut Cecil dari dalam. Gadis itu beranjak dari tempatnya, lalu berjalan ke arah pintu dan menyambut Utari dengan senyuman.

"Masuk, Ma. Kita bicara di dalam saja." Cecil membuka pintunya lebar-lebar. Setelah memastikan calon mertuanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status