Share

Ucapkan Lagi

Kafkha berdiri dari tepi kasur, ia berjalan menuju balkon kamar sambil menyalakan pemantik dan menghidupkan rokok yang baru dikeluarkan dari saku celananya. Sejak dua tahun terakhir, Kafkha menggunakan rokok sebagai alat untuk menenangkan dirinya saat berada dalam beban pikiran yang begitu berat. Ia berdiri di samping pagar balkon kamar yang menjorok ke halaman rumah sambil menghisap rokok itu dan mengingat kembali sikap kasarnya pada istrinya itu.

“Bukan dia yang menghancurkan hidupku. Tapi, sejak kami bersama, aku yang sudah menghancurkan hidupnya,” kata Kafkha, merasa bersalah.

Deringan ponsel terdengar dari dalam kamar. Kafkha sadar itu bersumber dari ponsel sang istri yang tadi sempat dilihat ada di atas meja.

Kafkha menjatuhkan rokok yang masih belum terbakar banyak itu ke lantai dan menginjaknya, memadamkan api dan berjalan memasuki kamar. Ia menghampiri ponsel Bunga, melihat nama seorang sutradara terkenal terpampang di layar ponsel itu.

“Halo?” Kafkha bersuara.

“Bunganya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status