Share

BAB 26 Mahalnya Sebuah Perhatian

Mahalnya Sebuah Perhatian

Aku menyiapkan makan malam untuk mas Hanung, entah dia akan memakannya atau tidak, aku tetap menyiapkannya. Segelas air putih dingin, yang harus selalu ada, juga cemilan manis.

“Sudah selesai mandi mas?” tanyaku ketika melihat mas Hanung keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang digunakan untuk menggosok rambutnya.

“Ya, aku sudah makan mah, kita istirahat saja,” ucap mas Hanung.

“lagi?” bisikku dalam hati karena beberapa hari ini mas Hanung tidak makan di rumah, padahal bukan jadwal meeting perusahaan atau divisinya.

“Kamu sudah makan mas?” tanyaku.

“I-iya, sudah,” ucapnya. Aku mulai menunjukkan wajah sedikit kecewa.

“Maafkan aku, tadi ada teman yang ulang tahun, jadi dia mentraktir kita semua,” ucap mas Hanung.

Langkahnya terhenti ketika dia hendak masuk ke dalam kamar.

“Kamu habis pergi?” tanya mas Hanung.

“Pergi?” tanyaku.

“Itu cize cake yang biasa kita beli di mall,” ucap mas Hanung dengan isyarat mata mengarah pada kue keju yang ada di atas meja.

“Oh i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status