Share

BAB 39 Firasat

Firasat

Aku menepuk nepuk punggung Bintang, lembut, mengantarkannya pada tidur nyamannya.

Aku bersama anak anakku, namun entah kenapa pikiran ini begitu tidak tenang, aku memikirkan mas Hanung. Apa yang sedang dia lakukan? apa jam segini rapat sudah selesai? apa dia istirahat dengan nyaman? apa dia makan dengan baik? aku memikirkan mas Hanung, entah khawatir atau rindu.

Sudah lama sekali mas Hanung tidak pernah meeting di luar kota, seingatku itu terjadi lima tahun yang lalu, sewaktu pergantian direksi, itupun dia diperbolehkan membawa keluarga, hanya saja saat itu aku baru memiliki Adam, dia belum genap satu tahun.

Aku melihat Bintang dan Adam sudah tertidur dengan pulas. Aku segera mengendap endap keluar, ada yang harus aku lakukan.

Aku duduk di ruang tamu, memandangi ponsel, tidak ada panggilan tak terjawab atau pesan yang masuk, sejak tadi pagi.

Aku menghela nafas panjang, apa mas Hanung sesibuk itu?

Aku mencari nomor Bram, lalu menghubunginya.

"Bram, kamu di rumah?" tanyaku se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status