Share

Bab 17 - Rumah Yaya

Bab 17

Laila menatap ke arah Aldi yang masih menyesali perbuatannya. Harusnya malam itu ia menahan diri agar tak tergoda dengan Mbak Yaya.

"Nasi udah jadi bubur, Di," Laila menepuk bahu Aldi.

"Iya udah lembek apalagi kalau udah basi, jadi kaya muntahan bayi, iya kan?" sahut Aldi.

"Kok jadi ngomongin muntahan bayi, sih?" Laila merasa jijik.

"Iya juga. Habisnya lagian kamu ngomongin bubur." Aldi menoleh ke arah Laila.

"Tunggu, kata kamu tadi si Mbak Yaya bakal mengincar perjaka? Lah, terus si Dika kan masih perjaka. Mana aku tinggal di gubuk sana," ucap Laila cemas.

"Yang bener? buruan kalau begitu, kamu harus cepat menolong kawan kamu sebelum Mbak Yaya menangkapnya."

“Duh, bisa gawat nih!”

Laila segera bergegas menemui Dika di gubuk tadi.

***

Di gubuk tempat Dika berada, sosok Yaya telah menyerupai Laila. Ia membangunkan Dika kala itu.

"Dika! Ayo, bangun yuk!" sosok Laila itu menepuk paha Dika yang tertidur di gubuk.

"Eh kamu, Lai. Aku lapar nih mau cari makan, tapi nungguin kamu d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status