Share

Bab 23 - Hutan Kuntilanak

Bab 23

Laila menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena rasa takut dan jijik kala melihat hantu wanita tersebut.

"Jangan ganggu saya, saya mohon jangan ganggu saya," Laila masih berusaha menyembunyikan wajahnya dari kuntilanak penunggu pohon mangga itu.

"Heh, sesama kunti kenapa takut, sih?" tanyanya.

"Sa-saya kan, kuntilanak baru, Kak."

"Oh... begitu, kamu dari mana asalnya?"

"Dari kota, Kak." Laila masih menunduk.

"Woah kamu dari kota? Kamu ngapain sampai sini? Apa di sana sudah tak ada lagi pohon untuk kau hinggapi?" tanya kuntilanak itu.

"Ada sih, Kak. Malahan kalau di kota, kuntilanak dan hantu lainnya tinggal di apartemen, atau malah mereka tinggal di hotel," ucap Laila.

"Apartemen itu apa? Sama gak dengan rumah zaman Belanda?" tanyanya.

Laila mulai memberanikan diri membuka kedua tangannya.

‘Haduh, masih serem juga lagi mukanya. Laila kamu harus bisa,’ batin Laila.<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status