Share

Ngidam Katanya

Hari yang terasa panas. Siang tadi aku membantu Mama untuk mengurus tanaman di halaman, dan membantu menanam juga yang baru. Sebenarnya beliau sudah melarang, tapi melihat bagaimana antusiasnya mama mertuaku itu, aku jadi ikut tertarik. Tidak tega juga jika membiarkan beliau mengurusnya sendirian. Memang, kadang Bik Minah juga ikut membantu, atau pekerja kebun lainnya, tapi untuk beberapa waktu, Mama lebih suka melakukannya sendiri.

“Iklan kok ditonton terus, memangnya nggak bosan apa?”

Aku menoleh ke samping, di sana sudah ada Mas Vino yang duduk di sebelahku dengan salah satu kaki diangkat dan ditumpukan di atas pahanya. Punggungnya rubag di puggung sofa dengan tangan kirinya berada di belakangku dan tangan kanan yang terus mengambil cemilan di dalam toples yang ia letakkan di sisi kanannya. Ah iya, jangan lupakan kaki kirinya yang terus bergerak.

“Mas, aku pingin makanan yang ada di televise itu.”

“Iya. Nanti kalau keluar gue belikan.”

“Nggak mau, maunya sekarang, Mas. Ini demi ana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status