Share

Libur Dulu

“Mas Vino!”

Gue melirik ke atas. Juleha semakin histeris. Ya Allah, ada-ada aja bini gue. Mana mikir suaminya udah koid lagi. Perut gue aja yang lagi sakit banget emang. Pingin nenangin dia aja nggak bisa.

“Leha, gue baik-baik aja tahu. Lo nggak perlu khawatir.” Dengan suara lemah, gue berusaha untuk komunikasi sama Juleha. Semoga aja dia dengar, karena gue nggak sanggup buat teriak.

“Tapi Mas Vino merem.”

Ya masa gue harus salto terus kayang gitu, Le. Bisa aja bini gue mikir begitu. Wajarlah kalau gue merem, orang lagi kesakitan. Ckckck! Dia kenapa nggak peka-peka coba, untung saja istri.

“Nggak apa-apa. Gue cuma ngantuk, sakitnya udah reda kok. Sekarang gue pingin tidur, lo juga tidur ya.” Gue melirik lagi ke atas dengan menahan rasa sakit. Memastikan wajah Juleha kalau dia udah nggak sekhawatir tadi.

“Mas Vino beneran nggak apa-apa?”

“Iya. Nggak apa-apa. Lo tidur telentang aja ya, kayaknya nggak nyaman kalau tidur dengan posisi begitu.”

Juleha menggeleng. “Nggak ah. Tiba-tib
Annisa Rahmat

Oh iya, buat Rayhan, itu ada ceritanya ya. lengkapnya ada di aplikasi dr3ame. silahkan kalau mau mampir baca, kalian bisa cari nama pena annisa rahmat. :)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status