Share

Bab 62. Seestetik Bulan Bintang

"Kenapa suamiku gugup, hmm?" tanya Ciara.

"Sayang, apa yang kamu katakan ini sangat berat. Om berharap, kamu bisa menemani Om dan Mbum setiap harinya. Malam akan gelap dan kosong tanpa bintang dan rembulan. Bintang dan bulan menjadi satu kesatuan yang memancarkan keindahan. Hilang salah satunya, hilang pula keestetikan yang malam punya. Kamu harus tetap ada."

"Iya, Sayang. Akan tetapi, ada masanya di mana bulan dan bintang tidak terlihat bersama. Jangan terlalu menganggap aku duniamu, bukannya itu yang Om katakan? Sekarang Isbay balik, jika takdir menjemput Isbay dulu, Om mau tinggal di mana?"

"Astaghfirullah! Bismillah kamu kuat, kamu selamat. Oleh janji akan selalu menaruh Mbim dalam keadaan tersemat. Semangat, Sayang!"

Cupp.

Serangkaian doa dari ayat suci Al-Qur'an pun Haidar lantunkan di depan perut istrinya. Ciara menadahkan tangan, mengamini setiap lantunan tersebut dengan penuh sungguh. Hati mereka kembali tenang, lebih tenang dan mempersiapkan ikhlas yang luas. Apapun kead
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status