Share

Ngobrol Soal Kontrakan

Malam hari pukul 7 warung sudah ambring, gak ada yang tersisa selain minuman seduh dan kopi rentengan.

Dan kebetulan warung lagi sepi dari yang nongkrong juga, akhirnya kami cepat-cepat tutup saja.

"Yeee Hasjun puyaang, anak pintel, anak hebat, enggak lewel, enggak nanis, siapa dulu ayah sama bundanya," kata Kak Alfa, sepanjang jalan ia jingkrak-jingkrak sambil menimang Hasjun.

Aku dan Asmi hanya menggeleng kepala saja sambil senyam-senyum ngelihatin tingkah Kak Alfa.

Sampai di depan kontrakan ibu kami agak terkejut karena mendengar suara ramai di dalam rumah.

"Ada apa sih As? Kok di kontrakan ibu kayak rame banget orang?"

"Gak tahu."

Cepat kami masuk.

"Papa? Ibu?" Asmi cepat berhambur ke arah Papa dan Ibu mertua.

Pantesan di rumah ibu rame ternyata ada papa dan ibu mertua datang.

"Nak, kamu teh apa kabar? Katanya kamu sekarang buka warung nasi?" tanya Ibu. Asmi mengangguk, raut bahagia terpancar di wajahnya.

"Papa dan Ibu kapan pulang? Kok gak bilang-bilang sama Asmi?"

"Niat nya mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status