Share

Kabar Duka

Aku menggeleng, tubuhku mendadak tak enak, dan refleks saja akhirnya kaki ini berlari masuk ke dalam.

Di salam Bapak tampak sedang ditenangkan oleh para tetangga, cepat kulihat ke kamar, di sana Poppy sama Mia sedang terisak sambil memeluk ibu yang sedang tidur di atas kasur.

"Neneeek, bangun Nek, banguun kenapa Nenek pergi ninggalin kami, Nek," isak si Mia.

Tegg. Mendadak jantung ini seperti ditebas samurai panjang. Hancur, melayang dan amblas dalam waktu bersamaan.

Ibu? Kenapa sama ibu? Air mata menerobos begitu saja, rasa sesak dan lemas di persedian mendadak menyerangku. Aku pun ambruk di dekat Poppy dan Mia.

Sementara para tetangga cepat mengelus pundakku.

"Yang sabar Mas Hasan yang sabar," bisiknya pelan.

"Ibuuu!!" Aku refleks berteriak mengeluarkan semua rasa sesak dalam dada.

"Ibuu, Ibu kenapa? Maafin Hasan Bu, maafin Hasan," cecarku lirih. Kupeluk ibuku yang sudah dingin dan terbujur kaku itu.

"Om Hasaan, Nenek Om Nenek." Mia berhambur memelukku. Anak itu tampak sesak dan li
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
benar² bikin mewek,, memang benar ketika orang² tercinta pergi untuk selamanya banyak sesal yg muncul
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status