Share

istri idaman 20

“Apa sudah selesai?” tanya Rangga saat bertemu di pintu masuk.

“Sudah,” jawab Mareta.

Rangga memandangi Mareta yang termenung sambil melihat ke belakang.

“Ada apa?” tanya Rangga.

“Tidak.” Mareta bergidik. “Aku tadi bertemu Ares di toko baju.”

“Lalu kenapa wajahmu murung begitu?” tanya Rangga. “Jangan bilang kau masih menyimpan rasa.”

“Sembarangan!” sembur Mareta.

Mareta menyingkirkan Rangga yang sudah berdiri di samping badan pintu. Membuka pintu mobil belakang kemudian memasukkan barang belanjaannya.

“Kalau bukan begitu, terus kenapa?” Rangga masih bertanya.

Mareta sudah menutup pintu mobil dan kini berkacak pinggang menghadap ke arah Rangga.

“Aku cuma kasihan,” ujar Mareta. “Mungkin dia terbebani karena harus menikah dengan wanita yang tidak dicintai.”

Rangga tertawa lalu membukakan pintu untuk Mareta. “Kau benar. Dia mungkin sedang stres.”

Setelah itu, Rangga berjalan memutar dan masuk ke dalam mobil lewat pintu sebelah kanan.

Sementara Ares sendiri, ternyata sudah lebih dulu pergi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status