Share

istri idaman 39

Keterkejutan tentang apa yang dikatakan Ares semalam, ternyata masih membekas pada setiap penghuni rumah ini. Sosok Bian sebagai sang ayah tentunya merasa sangat senang dan bangga karena keberhasilan putranya. Namun lain halnya dengan ke tiga orang lainnya. Mereka terlihat tidak suka.

“Apa kau percaya kalau Ares memang memiliki restoran sebanyak itu?” tanya Ana saat sedang memakaikan jas untuk suaminya.

“Tentu saja aku percaya,” sahut Bian masih dengan menyungging senyum. “Ares tidak pernah berbohong padaku.”

Ana belum menyerah. “Bisa jadi dia sedang merasa iri dan terpojokkan, makanya ngelantur.”

“Tidak mungkin,” sergah Bian. “Aku tahu siapa Ares. Kalau begitu aku berangkat dulu.”

Bian mencium kening Ana kemudian berlalu. Ia tak mau sampai Ana mengoceh panjang lebar yang justru akan membuatnya terlambat masuk kantor.

“Aku ikut kau sekalian,” pinta Ana. “Tunggu sebentar, aku ambil tas dulu”

“Memangnya kau mau pergi ke mana?” tanya Bian saat sudah keluar kamar.

“Kumpul bersama teman-te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status