Share

istri idaman 41

Drt! Drt! Drt!

Ketika ciuman dan cumbuan masih berlanjut, keduanya terpaksa berhenti karena mendengar getaran ponsel di atas nakas. Pagutan itu terlepas dan keduanya menoleh bersamaan mencari letak ponsel berada.

“Ada yang menelponmu,” kata Anggun. Anggun kembali menatap wajah Ares dengan bibir yang masih basah.

“Biarkan saja. Kita lanjutkan kegiatan kita dulu.” Ares sudah maju dan hendak mencium Anggun lagi. Namun, belum sampai menyentuh, Anggun sudah lebih dulu mendaratkan dua jarinya di bibir Ares.

“Apa, sih!” sungut Ares sambil menyingkirkan jari itu. “Paling Nando yang menelpon.”

“Kau lihat dulu. Siapa tahu penting, kan?”

Ares berdecak kemudian menurunkan Anggun dari atas pangkuan. “Tunggu di situ dan jangan kemana-mana.”

Memang tak berniat melawan, Anggun lantas menganggukkan kepala sebelum kalimat perintah itu berubah menjadi sebuah ancaman.

“Apa?” kata Ares saat ponsel sudah menempel pada daun telinga. Nada bicara Ares yang meninggi, sempat membuat Anggun nyengir dan garuk-gar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status