Share

BAB : 65

Hana dan Justin berjalan di lorong rumah sakit saat berniat pulang. Setidaknya saat ini kondisi Tian sudah lebih baik untuk ditinggalkan. Dan lagi, dia lebih cerewet kalau ditemani ... apalagi kalau sudah membahas masalahnya dan Rhea, seperti nggak ada ujungnya.

"Kita makan di luar, ya ... aku lapar," ujar Justin pada Hana, dengan tangan dia yang terus berada dalam genggamannya.

Hana mengarahkan pandangannya pada sosok yang paling ... suka nyinyir akhir akhir ini.

"Tadi belum minum obat?"

"Aku kan belum makan, Sayang."

Hana selalu dibuat mupeng kalau Justin sudah menggunakan panggilan Sayang padanya. Berasa dibawa terbang, dipeluk dan dicium. Halunya nggak ketinggian, kan. Jelas tidak, karena Justin memang begitu.

"Kalau nggak ada kejadian ini, pasti nggak makan siang dan obatmu kamu abaikan," omel Hana menghela napasnya. "Suka mengaturku ini dan itu, tapi kamu sendiri malah nggak tahu aturan."

Justin malah tersenyum melihat tampang cemberut Hana. Jujur saja, wajah dia ketika ngambek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status