Share

BAB : 74

“Om Tian,” gumamnya malah mendapati justru Tian yang masuk, bukan papanya.

Ia beranjak dari tempat tidur dan menghampiri Tian yang masih berdiri di dekat pintu, bersandar sambil memegangi perutnya.

Dibuat membisu, itulah yang terjadi pada Rhea saat melihat kondisi Tian. Wajahnya sangat pucat, begitupun dengan fisiknya yang terlihat begitu lemah.

Ingin bertanya tentang keadaan dia, tapi malah tak sanggup.

“Om kenapa ke sini? Aku sudah bilang apa yang ku inginkan kemarin, kan?”

Rhea bersidekap dada dihadapan Tian, berharap kalau hatinya tak akan kalah.

“Aku nggak bisa ... aku nggak bisa kamu paksa begitu,” balas Tian.

Ingin rasanya menyentuh wajah itu, tapi seolah terasa begitu sakit kalau ia lanjutkan. “Om, aku nggak memaksamu, tapi memang begitulah nyatanya. Untuk apa menemuiku? Membuatku terlihat bodoh lagi di matamu, karena berharap yang tak mungkin. Begitukah? Aku nggak mau seperti itu lagi. Aku sadar sekarang, kalaupun aku cinta, tapi kalau kamu enggak ... rasanya akan percuma ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status