Share

Boleh Sentuh, Tapi Aku Ingin Kebebasan

"Apa keluarga Irene kaya?"

Erland tertawa mendengar pertanyaan dari sang istri. Sedangkan, Aruna langsung mengerutkan dahi. Perlahan matanya mulai menatap marah karena tersinggung.

"Ada bagian yang lucu dari pertanyaanku?"

Mata Erland menatap Aruna lekat. "Jika kamu mengincar harta, tetap tinggallah di rumahku dan nikmati kekayaan milikku."

"Tidak perlu, aku merasa terbebani. Bukan istrimu tapi seenak jidat menikmati harta milikmu," celetuknya.

Erland menarik napas. Dia telah mempersiapkan segalanya, ketika ingatan Aruna kembali. Tapi, tak mengira kalau hari itu tiba begitu cepat.

Jemari Erland mengeluarkan ponsel dan melempar ke arah ranjang. Aruna sendiri menatap lama ponsel suaminya yang mendarat di sebelah kakinya. Pikirannya bertanya-tanya, apa maksud dari Erland.

"Lihatlah."

Aruna pun memberanikan diri mengambil ponsel. Lantas, mulai menatap serius sampai dahi mengerut.

"Apa ini?" tanya Aruna melihat foto surat pernikahan.

"Aruna dan Erland telah resmi menikah, dengan bukti itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status