Share

Yang Dihindari Justru Bertemu

"Selamat pagi Mama," sapa Aruna dengan wajah yang canggung.

Erland kembali menarik tubuhnya. "Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Aku hanya menyapa," sahutnya membuat Nina menatap takjub.

"Apa kalian sudah sarapan? Mama membawakan beberapa buah."

Mata Aruna pun menatap melalui jendela. Sopir yang dibawa oleh Nina, mulai mengeluarkan buah dari bagasi dan berjalan mendekat. Hanya dengan lirikan dari Erland, pembantu berjalan terburu untuk mengunci pintu rumah. Memberi batas bagi sopir untuk masuk ke rumah.

"Erland!" sebut Nina sedikit kesal secara terang-terangan.

"Padahal mama hanya ingin memberikan buah, kamu tetap tidak menerima?" protes Nina.

Erland kembali menyembunyikan Irene. "Anda pikir kami kekurangan? Hanya buah saja, aku bisa membelinya sendiri."

"Jadi tidak usah repot-repot dan silakan kembali."

Erland membawa Aruna berjalan pergi ke dalam rumah. Nina mengepalkan tangan, melihat Aruna yang hanya diam dan mengikuti Erland, sama seperti dulu.

"Apa kamu masih membenci mama karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status