Share

Mari Pulang Lebih Malam, Aruna

"Irene, apa yang kamu bicarakan?" tanya Faisal dengan pelan.

Mata Aruna melirik ayah Irene. "Aku ingin posisi direktur."

Mendengar permintaan darinya. Faisal mengulas senyum, namun tak menyahut sama sekali. Hal itu membuat Aruna menatap dengan kesal.

"Kamu harus belajar dahulu. Bekerja di bidang iklan tidaklah mudah, jika kamu sudah beradaptasi dengan pekerjaanmu. Ayah pasti akan ...."

Ucapan Faisal menjadi semakin pelan saja, bahkan sepenuhnya berhenti. Karena tangan Aruna yang menarik kursi dengan kasar, sehingga suara yang ditimbulkan sangat nyaring. Seluruh mata karyawan melirik dengan wajah terkejut mereka.

Faisal menatap dengan marah. Biasanya pria itu melampiaskan amarah secara langsung. Namun, melihat Aruna yang menatap ke arah lain dengan wajah tertekuk. Rupanya membuat Faisal menemukan lawan yang sebanding.

"Apa gunanya anak CEO, kalau dapat jabatan harus merangkak juga," gumam Aruna pelan, namun masih bisa didengar oleh Faisal dan Erland.

***

"Bukannya Tuan seharusnya di k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status