Share

Dapat Teror

Wajah Aruna langsung bersemu karena malu begitu mendengar ucapan suaminya. Mata Aruna melirik sana-sini, rupanya mereka sudah fokus dengan makanan.

"Bagaimana kalau ada yang dengar?" bisiknya.

"Tidak ada Sayang."

Lantas, Erland menuntun Aruna untuk duduk di kursi yang telah ditata. "Kamu juga harus makan."

"Iya."

Erland memperhatikan Aruna dengan serius. Sang istri yang pilih-pilih makanan, tidak seperti biasanya. Semakin dilihat, akhirnya Erland bertanya.

"Sayang, apa ada yang ingin kamu makan?"

Pandangan Aruna terangkat. Ini adalah makanan yang biasa dirinya konsumsi. Tapi, Aruna sedikit tidak bisa mencernanya.

"Aku hanya mual dengan beberapa lauk ini, aku tidak ingin makanan yang lain," bisiknya.

Erland memperhatikan lauk yang Aruna pisahkan. Semuanya adalah jenis sayuran dan telur. Tersisa hanya daging dan tempe saja.

"Mulai sekarang katakan apa saja yang bisa kamu makan ya, yang bikin mual juga dicatat."

Aruna langsung tersenyum. "Baiklah."

Tanpa mereka berdua sadari, ada mata ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status