Share

Chapter 20 - Penjelasan

"Lihat, lihat! Dia buka mata," seru Nesa senang begitu melihat Megan perlahan membuka matanya.

Baron dan Zian buru-buru lari mendekati sofa dimana Megan berbaring. Mereka menatap penuh minat, menunggu reaksi dari teman, sahabat bahkan saudara yang telah lama mereka cari.

"Hmm, si-siapa?" Gumam Megan.

Nesa mundur beberapa langkah. "Meg, kamu nggak kenal sama kami?"

"Ini seriusan?" Baron ikut terperanjat tak percaya. "Zian, cepat panggilkan Bu dokter!"

Zian langsung berbalik begitu mendengar perintah Baron.

"Tunggu, aku bercanda."

Megan membulatkan matanya, tertawa senang setelah berhasil membuat ketiga temannya panik. Dia bangkit dari posisinya, duduk sambil menyandarkan punggungnya ke sofa.

Baron segera menyongsong tubuh Megan, menghadiahkan cubitan maut di pinggangnya. Tak lama, ia ganti memeluk tubuh yang kelihatan jauh lebih kurus dari sebelumnya itu, erat-erat.

"Baron, jangan nangis," ucap Megan sedih. Ia dapat mendengar samar-samar suara Isak dari balik punggungnya.

"Megan ..." r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status