Share

80. Gigitan di Bibir Alicia

"Saya ... saya tidak ...."

"Baiklah, Lucky. Saya akan bertanya kepada Nathan langsung ketika dia kembali nanti."

Terdengar nada putus di sambungan telepon. Lucky lega. "Syukurlah. Aku tidak perlu mengatakan semuanya kepada Nyonya Ainsley.," ujarnya seraya mengelus dada.

Sementara itu di mansion keluarga Volkov, Alicia tidak berhenti menangisi nasibnya. Di tangan kanannya, dia menggenggam smartphone. Namun di tangan kiri, dia mengusap lembut perut datarnya.

"Mengapa aku melewatkan poin-poin penting ini?!" Alicia bertanya dengan nada menyesal. Dia membiarkan dirinya larut dalam penyesalan.

"Jika Nathan tidak menginginkan anak ini, aku tidak mempermasalahkan. Aku bisa membesarkannya seorang diri."

Benak Alicia membayangkan seorang anak perempuan tersenyum ke arahnya.

"Ya, menjadi seorang Ibu tunggal lebih baik daripada menjadi seorang pembunuh," ujarnya tanpa ekspresi.

Alicia menatap kalimat demi kalimat yang terangkai di smartphone. Dia membaca berulang-ulang isi kontrak perjanjian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status