Share

Bagian 102

Entah berapa kali aku mendengar pertanyaan itu. Aku bosan mendengarnya. Aku lebih memilih melanjutkan langkah. Kami berjalan masuk toko, dengan tangan Pak Irsya menggenggam tanganku. Budak cintanya sudah muncul, padahal belum menikah.

“Selamat siang, Pak,” sapa salah satu karyawan sambil membungkuk.

Kulirik Pak Irsya. Dia seperti mengedipkan mata. Apakah pria itu kelilipan?

“Silakan masuk, Bapak, Ibu.”

Karyawan tadi mempersilakan dengan sangat ramah. Seperti sudah lama mengenal Pak Irsya. Mungkin dia sudah langganan di sini.

Aku berdiri kebingungan. Jujur saja, tempat ini merupakan salah satu surganya wanita. Namun, tiba-tiba rasa sungkan menyeruak dalam dada.

“Ayo, kamu pilih yang paling kamu suka,” bisik Pak Irsya.

“Pak, barang yang dipesan kemarin ....” Karyawan yang masih setia bersama kami tiba-tiba berbicara. “Maksud saya, ada barang terbaru yang limited edition, Pak. Barangk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Lilis Menez
makin penasaran
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
eh sepertinya tempat perabot itu usaha milik Irsya....
goodnovel comment avatar
Ayu Sari Msi Padan
gemess sama ceritanya, tp terlalu lama gratisnya. jadi kesel nungguin tiap 2 jam, trus pakai limit jg setiap harinya untuk buka laman gratis.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status