Share

Bagian 91

Sosok ibu terlihat di sana, akan tetapi, beliau tidak sendiri. Ada laki-laki dan perempuan yang berdiri membelakangiku pintu masuk. Dari pakaiannya, mereka seperti tokoh agama. Pria memakai peci putih dan yang wanita bergamis syar’i.

“Nia,” panggil ibu.

Aku sudah sampai di ranjang bapak. Beliau terbaring dengan berbagai peralatan menempel pada badannya. Aku hampir menangis, saat perempuan bergamis syar’i berbalik dan mendekatiku.

“Ukhti, yang sabar, ya?”

Tubuhku langsung dipeluk erat. Di tengah kebingungan, aku segera membalas pelukannya meski ragu. Saat itulah, pria yang di sampingnya juga ikut menoleh. Ternyata, dia adalah ….

Pria itu menatapku sambil tersenyum. Entah terlalu jujur dengan perasaan sendiri atau karena diriku terlalu jahat, bibir ini enggan membala. Aku juga refleks mendorong pelan tubuh wanita yang memelukku. Aku tidak butuh simpati siapa pun. Kedatanganku hanya ingin melihat kondisi bapa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Widya Zainuddin
ceritanya seru2 bgmn
goodnovel comment avatar
Dede Suandy
ustad ngacengan kebanyakan di oles hajar jahanam
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
walaupun ustadz tp kalo punya istri lebih dari satu,mending gak deh,makan hati tiap hari
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status