Share

Bagian 93

 “Setelah ini, kamu boleh memilih lelaki mana pun, sesuai keinginan kamu sendiri. Asalkan, dia sayang sama Dinta dan Danis.”

Aku mengangguk lagi. Sepertinya, ini waktu yang tidak tepat untuk membahas hal tersebut. Namun, aku bahagia mendengar ucapan Bapak barusan.

“Kita pulang ya, Pak?” ajakku setelah semua barang sudah siap untuk dibawa.

“Ajak Pak Irsya ke rumah. Bapak mau bilang sesuatu hal.”

Derit pintu terdengar, kami semua menoleh. Entah kebetulan macam apa, Pak Irsya sudah berdiri di sana.

“Sudah siap? Saya udah mengambil obat dan surat kontrol. Kalau sudah, kita turun. Maaf terlambat, tadi ada rapat,” ucapnya, terdengar agak canggung.

“Nak Irsya, kemarilah,” panggil bapak dengan suara lemah.

Pak Irsya berjalan pelan, dan ikut duduk di lantai bersamaku.

“Titip Nia dan anak-anaknya, ya.” Kata-kata bapak terhenti, embun itu telah berubah menjadi te

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Mukramah
senyum senyum sendiri juga bacanya....semoga cepat halal dan bahagia selalu buat Nia dan pak irsya.
goodnovel comment avatar
Riana Fadillah
sweet bgt sih pak irsya.. jdi mau
goodnovel comment avatar
Nur Inayah
MasyaAllah perhatianya sampe hal sedetail itu, ayo nia segera dihalalkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status