Share

Bagian 99

 “Aku telepon, gak diangkat. Di-WA juga gak bales. Ke mana aja, sih?” protesnya dengan muka kesal.

“Maaf, lagi ada tamu gak diundang,” balasku.

“Maling? Kamu kemalingan?”

Aku tertawa, Pak Irsya menyebut Umar maling. Kulirik, laki-laki itu. Dia menatapku penuh jengkel.

“Mau maling hati aku, tapi yang punya sudah datang.” Senyum bahagia terukur di bibir ini.

“Gombal.” Pria manis di depanku berkata sambil mencubit hidungku.

Kemudian, kami berjalan beriringan menuju teras, di mana Umar berada.

“Ini, calon suami kamu, Nia?” tanya Umar tidak percaya. Pandangannya terus menyelidik pria yang memakai kemeja navy.

Pak Irsya kebingungan dan mengerling padaku, tanda meminta penjelasan. Aku memberi kode untuk dirinya meng-iyakan.

“Iya, saya suami Nia,” jawabnya, penuh kemantapan.

“Aku pulang, Nia. Kamu memang selalu membuat hariku me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Winangsi Rahim
gercep pak kepsek...
goodnovel comment avatar
Agus Setyawan
ceritanya bagus
goodnovel comment avatar
Arifrahman Muhamma
pak udah nggak sabar ya hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status